Ubi Jalar, Nikmat Dan Berkhasiat.
Di Indonesia ubi jalar merupakan makanan rakyat. Selain mudah didapatkan di pasar-pasar tradisional, khususnya di wilayah Jawa dan Sumatra, harganya pun tergolong murah. Namun belum banyak orang yang tahu manfaat dan kandungan ubi jalar.
Beberapa waktu lalu asosiasi nutrisionis Amerika Serikat menobatkan ubi jalar sebagai juara dalam kompetisi kekayaan nutrisi kelompok sayur-sayuran. Ubi jalar diketahui kaya akan karbohidrat kompleks sehingga energi tidak sekaligus terlepas, melainkan secara berkala. Selain itu, dalam setiap butir ubi jalar ukuran sedang, kandungan vitamin A-nya hampir dua kali lipat dari yang disarankan dikonsumsi setiap hari. Warna ungu pada ubi jalar ungu adalah zat antioksidan yang membantu tubuh menangkal radikal bebas.
Untuk memenuhi kebutuhan vitamin C setiap hari, 42% bisa tercukupi dari mengonsumsi ubi jalar. Bahkan, beta carotene ubi jalar adalah 4 kali lipat dari yang dibutuhkan. Bila dimakan bersama kulitnya (tentunya setelah dicuci bersih), ubi jalar rebus mengandung lebih banyak serat dibanding oatmeal. Dengan kalori yang hanya 130-160, ubi jalar cocok digunakan untuk menjaga berat badan. Dengan catatan, ubi jalar direbus tanpa tambahan apa pun.
Bagi penderita diabetes, ubi jalar sangat cocok untuk dijadikan ransum. Karena ubi jalar tercerna perlahan di dalam lambung, gula darah meningkat pelan-pelan. Karena keunggulan ini, makin banyak orang di berbagai belahan dunia yang menempatkan ubi jalar dalam daftar sumber karbohidrat dalam program diet mereka.
Secara umum, karbohidrat kompleks pada umbi-umbian dapat membantu pria dalam menjaga stamina. Apabila diolah tanpa digoreng, tanpa gula, tanpa MSG, tanpa lemak trans (seperti pada margarin), dan lain-lain, umbi-umbian dapat membantu mengatasi selulit. Selain itu prebiotik, yang ada dalam produk-produk susu dapat dijumpai pula pada ubi jalar. Prebiotik berguna untuk membantu stimulasi pertumbuhan bakteri baik probiotik, Bifidobacteria, dan Lactobacili di dalam usus. Prebiotik dapat mengurangi frekuensi diare, mengusir zat-zat racun penyebab kanker (antikarsinogenik) dan melawan mikroba pengganggu (antimikrobial). Prebiotik juga membantu menyerap mineral serta mengatur keseimbangan kadarnya di dalam tubuh sehingga terhindar dari osteoporosis. (Wawan. sumber: femina.co.id).