Terapi Cupping Sehat Tanpa Efek Samping
Michael Pelps namanya, menjadi perbincangan di berbagai media sosial setelah kedapatan sekujur punggungnya penuh dengan bekas merah bundar. Ia adalah atlet renang yang tampil di nomor 200 meter gaya kupu-kupu di olimpiade Rio 2016 dan telah mengoleksi 22 medali emas. Public pun bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi dengannya hingga akhirnya mereka tahu bahwa itu adalah bekas terapi Cupping (bekam). Dan ternyata Bekam sedang ngetren di Rio de Janeiro.
Pengobatan dengan bekam sebenarnya sudah dikenal dan dipraktekkan semenjak ribuan tahun lamanya. Beberapa peradaban yang mengenalkan metode ini adalah cina, babilonia, dan mesir. Dahulu mereka memakai peralatan seadanya seperti tanduk hewan, tembaga dan barang lainnya. Hari ini sudah semakin canggih dan terdepan.
Dalam Islam bekam (Hijamah) sendiri merupakan pengobatan yang sering dilakukan Rasulullah, sebagaimana sabdanya yang dirayatkan dari Ibnu Abas :
الشِّفَاءُ فِي ثَلاثَةٍ شَرْبَةِ عَسَلٍ وَشَرْطَةِ مِحْجَمٍ وَكَيَّةِ نَارٍ وَأَنْهَى أُمَّتِي عَنِ الْكَيِّ
“Kesembuahan itu ada pada tiga hal, yaitu meminumkan madu, pisau pembekaman,pengobatan dengan besi panas. Dan aku melarang umatku melakukan pengobatan dengan besi panas”. (HR. Bukhori no. 5681).
Hadits ini memberikan faedah bahwa salah satu pengobatan terbaik diantara tiga cara yang disampaikan Nabi adalah dengan Hijamah. Tidak perlu diragui lagi, apa yang beliau sampaikan merupakan perkataan wahyu, jadi tidak perlu khawatir dan menyangsikan metode ini. Hal ini sudah diakui oleh banyak orang bahkan non muslim semisal Michael Pelps diatas. Dia sudah merutini terapi ini lebih dari lebih dari dua tahun. Bekam sangat efektif untuk meredakan ketegangan otot yang seringkali berujung kram dan nyeri, jelasnya. Dia sudah mencoba berbagai terapi lainnya, tapi kecocokannya jatuh pada bekam.
Bekam bukan sekedar pengobatan atau terapi yang dituntunkan oleh Rasul, bahkan Malaikat pun memerintahkan ini kepada Nabi Muhammad. Dalam sebuah riwayat yang diriwayatkan Al-albani Ketika Rasulullah melakukan isra’ beliau melewati para malaikat dan mereka semua berkata :
يا محمد عليك بالحجامة
“Wahai Muhammad Berbekamlah kamu”.
Dalam sebuah riwayat disebutkan Rasulullah pernah membekam kepalanya, antara kedua lengannya dan diantara telapak kakinya. Kemudian beliau memberikan upah kepada tukang bekamnya (Abu thaibah). Cukup sudah contoh dari baginda Nabi ini menjadikan kita yakin untuk bebekam.
Dalam dunia kedokteran, berbekam diakui bermanfaat untuk melancarkan peredaran darah, menghindarkan penyakit saraf dan penyakit berat lainnya. Selain itu bekam dapat menghilangkan rasa malas dan jorok juga membantu ingatan dan menjauhkan dari hafalan buruk. Bekam bila dilakukan secara teratur dapat mencegah timbulnya penyakit yang lebih berat atau lebih parah. Karena zat-zat yang berbahaya bagi tubuh manusia, seperti kolesterol, asam urat, dan sebagainya dapat dikeluarkan melalui cara berbekam.
Ibnul Qoyim berkata: berbekam di kaahil (antara kedua bahu) akan bermanfaat untuk menhilangkan nyeri bahu dan tenggorokan, sedang berbekam di akhdaani (urat samping leher) bermanfaat untuk menyembuhkan penyakit bagian kepala seperti mata, hidung, gigi dan telinga. Hal tersebut terjadi karena kebanyakan darah atau sarafnya rusak.
KEUTAMAAN BEKAM MENURUT SUNNAH
Agama Islam sebagai risalah yang agung, berbagai risalah tersibak darinya, dari ilmu kedokteran, kesehatan, astronomi dan masih banyak lainnya. Salah satunya bekam ini, sebagai wahyu dari malaikat tentunya bekam sekedar pengobatan, tapi juga memilik keagungan yang luar biasa tentunya.
BEKAM MERUPAKAN PENGOBATAN TERBAIK YANG DIAJARKAN NABI.
Sebagaimana sabdanya,
إن أفضل ما تداويتم به الحجامة أو هو من أمثل دوائكم
“ Sesungguhnya pengobatan yang paling utama bagi kalian adalah berbekam atau termasuk obat yang baik.” (HR.Muslim no 1545).
Dalam hadits lain Rasul menyebutkan,
إِنْ كَانَ فِي شَيْءٍ مِنْ أَدْوِيَتِكُمْ أَوْ يَكُونُ فِي شَيْءٍ مِنْ أَدْوِيَتِكُمْ خَيْرٌ فَفِي شَرْطَةِ مِحْجَمٍ
“Apabila ada kebaikan dalam pengobatan yang kalian lakukan, maka kebaikan itu ada pada sayatan bekam” (HR.Bukhari & Muslim).
Baca juga : Wajah Bercahaya Tidak Tersentuh Api Neraka
BEKAM SEBAGAI PENANGKAL SIHIR
Dalam riwayat yang disampaikan oleh Abu Ubaid dengan sanad hasan dari Abdurrahman bin Abi Laila mengabarkan bahwa Rasulullah saw pernah terkena penyakit karena sihir seorang Yahudi . Sebagai tindakan penyembuhan sihir tersebut, Rasulullah saw minta dibekam pada bagian kepalanya dengan menggunakan tanduk.
Mengapa bisa demikian, karena sihir memiliki pengaruh merusak tubuh, terutama unsur darah dan metabolisme dalam badan. Bila pengaruh itu sudah mengenai salah satu organ tubuh maka satu-satunya cara ialah mengeluarkan zat busuk yang mengganggu tersebut. Cara yang paling tepat dan manjur adalah dengan berbekam. Tindakan ini terbukti benar, karena sesuai dengan pendapat pakar kesehatan yang menegaskan, “ Sebuah zat yang harus dikeluarkan dari dalam tubuh harus dipaksa keluar dari pengendapannya dengan menggunakan berbagai metode yang layak digunakan untuk mengeluarkan zat-zat berbahaya dari dalam tubuh.
ADAPUN BEBERAPA WAKTU YANG BAIK UNTUK BERBEKAM ADALAH SEBAGAI BERIKUT.
“Berbekamlah dengan barokah dari Allah yaitu pada hari kamis, dan jangan berbekam di hari rabu, jum’at, sabtu dan ahad. Dan berbekamlah pada hari senin dan selasa karena pada hari itu Allah mengangkat penyakit dari Nabi Ayub, dan Allah memberikan cobaan padanya pada hari rabu, maka tidaklah muncul penyakit kusta dan lepra kecuali pada hari rabu atau pada malamnya”. (HR. Ibnu Majah dengan riwayat yang hasan).
Rasulullah juga bersabda, “Sebaik-baik hari untuk berbekam adalah pada tanggal 17,19 dan tanggal 21” (HR.Ahmad).
Begitu banyak faedah dan keutamaan dari berbekam, selain untuk pengobatan juga mendapat barokah dari Allah swt. Jadi pastikan ketika kita berbekam, bukan ikut-ikutan para artis dan atlit Barat, melainkan karena mengikuti sunnah Rasulullah. Mari kita jaga kesehatan dengan berbekam.
Pingback: Memanah, Hiburan yang Mengantarkan ke Jannah