Senantiasa Terdepan dalam Setiap Kebaikan
Abu Bakar As Shiddiq radhiyallahu ‘anhu
“Bergembiralah! Engkau adalah ‘Atiqullah (orang yang dibebaskan Allah) dari api neraka.” (HR. Tirmidzi, disahihkan Al Albaniy)
Ia adalah Abdullah bin Utsman bin Amir. Abu Bakar yang terkenal dengan nama ‘Atiiq, dan mendapat julukan ash shiddiq, yang membenarkan peristiwa isra’ dan mi’roj dengan perkataannya “jika ia (Roslulullah SAW) berkata demikian, maka benarlah ia.” Patutlah kiranya ungkapan pendek dan singkat ini menjadi keyakinan bagi setiap muslim yang mendengar hadits shahih untuk mempercayai secara keseluruhan yang kemudian dibenarkan dengan mengamalkan isi dan kandungan dari hadits shahih tersebut.
Teladan umat di setiap tempat
Terpandang pada masa jahiliyah dan mulia pada masa Islam, pada masa jahiliyah beliau mengharamkan minuman keras atas dirinya, tidak pernah meminumnya sedikitpun, tidak pernah bersujud kepada berhala sekalipun, laki-laki pemilik akhlaq yang baik disukai dan dicintai oleh kaumnya.
Setelah masuk islam, langsung berdakwah mengajak manusia kepada agama Allah, ditangannya masuk Islamlah enam orang dari sepuluh sahabat yang dijamin masuk surga. Banyak jasanya dalam islam, sampai Rasulullah SAW bersabda tentangnya :
إِنَّ مِنْ أَمَنِّ النَّاسِ عَلَيَّ فِي صُحْبَتِهِ وَمَالِهِ أَبَا بَكْرٍ، وَلَوْ كُنْتُ مُتَّخِذًا خَلِيلاً غَيْرَ رَبِّي لَاتَّخَذْتُ أَبَا بَكْرٍ
“Sesungguhnya orang yang paling berjasa kepadaku dalam persahabatan dan hartanya adalah Abu Bakar, seandainya aku boleh mengambil seorang kekasih selain Rabku niscaya Abu Bakarlah orangnya.”
As Shiddiq RA adalah teladan dalam segala hal, meskipun pada masa jahiliyah. Maka jangan heran kalau setelah masuk Islam, dia adalah manusia terbaik setelah Rasulullah SAW.
Dipanggil dari pintu-pintu surga
Dari Abu Hurairah RA, ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda :
مَنْ أَنْفَقَ زَوْجَيْنِ فِى سَبِيلِ اللَّهِ نُودِىَ فِى الْجَنَّةِ يَا عَبْدَ اللَّهِ هَذَا خَيْرٌ. فَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الصَّلاَةِ دُعِىَ مِنْ بَابِ الصَّلاَةِ وَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الْجِهَادِ دُعِىَ مِنْ بَابِ الْجِهَادِ وَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الصَّدَقَةِ دُعِىَ مِنْ بَابِ الصَّدَقَةِ وَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الصِّيَامِ دُعِىَ مِنْ بَابِ الرَّيَّانِ
“Barang siapa menginfakkan sepasang harta (diulang-ulang infaknya/yang terbiasa demikian) dari segala sesuatu di jalan Allah, dia dipanggil dari pintu-pintu surga, ‘Wahai hamba Allah ini adalah kebaikan.’ Barang siapa termasuk orang-orang yang mendirikan shalat, dia dipanggil dari pintu shalat. Barang siapa termasuk orang-orang yang berjihad, dia dipanggil dari pintu jihad. Barang siapa termasuk orang-orang yang bersedekah, dia dipanggil dari pintu sedekah. Barang siapa termasuk orang-orang yang berpuasa, dia dipanggil dari pintu puasa, yaitu pintu ar rayyan.
Maka Abu Bakar berkata, ‘Seorang dipangil dari satu pintu dari pintu-pintu tersebut tidaklah masalah (sebab satu pintu saja merupakan kenikmatan), akan tetapi adakah seseorang yang dipanggil dari semua pintu itu wahai Rasulullah? Nabi SAW menjawab, ‘Ya ada, dan aku berharap engkaulah seorang diantara mereka wahai Abu Bakar.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dalam riwayat Ibnu Hibban dari Ibnu Abbas RA Nabi bersabda :أجل وأنت هو يا أبا بكر (Ada, dan engkaulah orang itu wahai Abu Bakar).
Hal itu pantas karena Abu bakar RA senantiasa berada di garis depan dalam setiap kebaikan, sebagaimana Hadits shahih dari Abu Hurairah, ia berkata, ‘Rasulullah SAW bersabda :
مَنْ أَصْبَحَ مِنْكُمُ الْيَوْمَ صَائِمًا قَالَ أَبُو بَكْرٍ رضى الله عنه أَنَا. قَالَ فَمَنْ تَبِعَ مِنْكُمُ الْيَوْمَ جَنَازَةً. قَالَ أَبُو بَكْرٍ رضى الله عنه أَنَا. قَالَ فَمَنْ أَطْعَمَ مِنْكُمُ الْيَوْمَ مِسْكِينً. قَالَ أَبُو بَكْرٍ رضى الله عنه أَنَا. قَالَ فَمَنْ عَادَ مِنْكُمُ الْيَوْمَ مَرِيضًا. قَالَ أَبُو بَكْرٍ رضى الله عنه أَنَا. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم مَا اجْتَمَعْنَ فِى امْرِئٍ إِلاَّ دَخَلَ الْجَنَّةَ.
‘Siapa diantara kalian yang berpuasa hari ini? Abu Bakar RA menjawab, ‘saya.’ Nabi bertanya, ‘Siapa diantara kalian yang mengantarkan jenazah hari ini? Abu Bakar RA menjawab, ‘saya.’ Nabi bertanya lagi, ‘Siapa diantara kalian yang memberi makan orang miskin hari ini? Abu Bakar RA menjawab, ‘saya.’ Nabi bertanya, ‘Siapa diantara kalian yang menjenguk orang sakit hari ini? Abu Bakar RA menjawab, ‘saya.’ Maka Rasulullah SAW bersabda : “Tidaklah terkumpul semua amal tadi pada seseorang kecuali dia akan masuk surga.”
Kisah Langka Sepanjang Zaman
Dari Zaid bin Arqam RA, bahwa Abu bakar RA meminta air, lalu seseorang datang membawa bejana berisi air dan madu. Ketika mendekatkan ke mulutnya, ia menangis dan membuat orang di sekitarnya menangis. Kemudian ia diam, sedangkan yang lain tetap menangis. Kemudian dia kembali mengangis kemudian mengusap wajahnya dan tersadar. Mereka bertanya, ‘Apa yang membuatmu menangis seperti itu?’ Abu Bakar menjawab, ‘Aku pernah bersama Nabi SAW, kulihat beliau mendorong sesuatu, dan berkata, ‘menjauhlah engkau dariku, menjauhlah engkau dariku.’ Padahal aku tidak melihat apa pun. Maka aku bertanya, wahai Rasulullah, aku melihatmu mendorong sesuatu padahal aku tidak melihat siapa pun? Beliau mejawab, ‘Dunia ini menampakkan diri dengan apa yang ada padanya, maka aku berkata kepadanya, ‘menjauhlah engkau dariku.’ Maka ia pun menjauh. Dia (Dunia) berkata, ‘Demi Allah! Jika engkau bisa luput dariku, orang yang datang sepeninggalmu tidak akan sanggup menghindariku.’ Abu bakar berkata, ‘Maka aku khawatir dia (dunia) menimpaku. Itulah yang membuatku menangis. Subhanallah..
(disarikan dari sahabat-sahabat Rasulullah karya Syaikh Mahmud al mishry)