Saat Berharga Bersama Anak
Ada saat-saat berharga dimana orang tua dapat mengajarkan banyak hal kepada anak. Ada saat-saat rutin seperti makan dan bermain. Ada juga kejadian besar seperti saat bepergian. Saat-saat tersebut dapat dijadikan wasilah bagi orang tua untuk menanamkan keimanan dan akhlak mulia pada anak.
Pendidikan pada momentum tertentu memiliki pengaruh yang besar pada jiwa dan pikiran anak. Sebab peristiwa kaya akan pemahaman dan tak terbatas pada satu hal saja. Momentum tertentu juga membuka pintu dialog antara guru dan murid yang bisa mengarah pada pengembangan ide dan pengetahuan yang dimiliki anak.
Memanfaatkan saat-saat bersama anak sebagai sarana mendidik,
1.Saat makan
Makan bersama keluarga merupakan salah satu momentum yang sangat berharga. Pada saat itu anak dapat leluasa bercerita tentang apa yang dialami sehingga hubungan orang tua dan anak terjalin baik dan orang tua dapat mengetahui kondisi anak-anaknya. Bagi orang tua, saat makan juga bisa dimanfaatkan untuk memberikan pengajaran karena semua anggota keluarga dalam kondisi rileks.
Pernah suatu kali Rasulullah makan bersama seorang anak dalam satu piring. Anak tersebut belum mengetahui bahwa ketika makan ada etika yang harus diperhatikan. Rasulullah kemudian mengajarkannya etika makan yang baik. Hal ini diceritakan sendiri oleh si anak, yaitu Umar bin Abi Salamah. Ia bercerita, “Ketika aku masih kecil, aku pernah berada dipangkuan Rasulullah saat makan. Tanganku sering berpindah-pindah. Lalu Rasulullah bersabda,
يا غلام سم الله وكل بيمينك و كل مما يليك
“Nak, ucapkanlah bismillah, makanlah dengan tangan kanan, dan ambillah yang dekat darimu.” (HR. Ibnu Majah]
Sayangnya, saat ini jarang sekali keluarga yang mempraktikkan makan bersama keluarga kecuali pada saat-saat tertentu saja. Kalaupun makan dalam waktu yang bersamaan, mereka berada di tempat yang berbeda-beda. Atau berada dalam satu ruangan namun setiap anggota keluarga sibuk dengan gadgetnya masing-masing. Bila kita mampu merutinkan makan bersama seluruh anggota keluarga, setidaknya saat makan malam, sambil mengobrol ringan, insyallah banyak manfaat dan pelajaran yang bisa kita ambil.
2.Saat ayah pulang
Dahulu, para sahabat sering berkumpul bersama Nabi sampai tengah malam untuk membicarakan masalah umat. Meskipun begitu, sahabat tidak pernah menyia-nyiakan waktunya yang hanya sedikit untuk berkumpul bersama keluarga. Makan bersama, duduk bersama, menanyakan perkembangan anak-anaknya.
Suatu ketika salah seorang sahabat terlambat pulang dan tidak sempat berkumpul dengan keluarga. Ketika pulang, ia mendapati anak-anaknya sudah tertidur. Istrinya pun menghidangkan makanan. , namun ia enggan karena merasa telah melalaikan anak-anak. Karena rasa bersalah, ia bersumpah tidak akan makan pada malam itu.
3.Saat masuk rumah
Anas bin Malik, salah seorang sahabat yang bekerja membantu Rasulullah pernah masuk ke rumah Nabi tanpa meminta izin terlebih dahulu. Karena itu Rasulullah mensihatinya, “Nak, jangan masuk tanpa izin karena bisa saja di dalam terjadi sesuatu yang kamu tidak boleh tahu.” (HR. Bukhari)
4.Saat jalan-jalan
Akhdar bin Muawiyah pernah berjalan bersama pamannya, Ma’qil bin Yasar. Saat itu mereka menemukan duri di tengah jalan dan Ma’qil memungutnya kemudian menyingkirkannya. Akhdar pun melakukan hal yang sama ketika menemukan duri. Ma’qil pun bertanya, “Nak, kenapa kamu melakukan itu?” Akhdar menjawab, “Paman, aku melihatmu melakukannya maka aku pun mengikutinya.” Ma’qil berkata, “Aku pernah mendengar Rasulullah bersabda:
Siapa yang menyingkirkan duri dari jalan kaum muslimin, dicatat baginya sebagai kebaikan dan siapa yang kebaikannya diterima maka ia akan masuk surga.” (HR. Thabrani).
5.Saat naik kendaraan
Abdullah bin Abas berkata,“Pernah suatu hari aku diboncengkan oleh Nabi. Beliau bersabda kepadaku, Nak, aku ajarkan kepadamu beberapa untai kalimat: Jagalah Allah, niscaya Dia akan menjagamu. Jagalah Allah, niscaya kau dapati Dia di hadapanmu. Jika engkau hendak meminta, mintalah kepada Allah, dan jika engkau hendak memohon pertolongan, mohonlah kepada Allah. Ketahuilah, seandainya seluruh umat bersatu untuk memberimu suatu keuntungan, maka hal itu tidak akan kamu peroleh selain dari apa yang telah Allah tetapkan untukmu. Dan andaipun mereka bersatu untuk melakukan sesuatu yang membahayakanmu, maka hal itu tidak akan membahayakanmu kecuali apa yang telah Allah tetapkan untuk dirimu. Pena telah diangkat dan lembaran-lembaran telah kering.” (HR. Tirmidzi)
Memanfaatkan saat-saat di dalam kehidupan anak mempunyai pengaruh yang sangat besar. Meskipun momentum itu sederhana, akan melahirkan manfaat luar biasa bila dimanfaatkan dengan sempurna. Sebaliknya, sebuah momentum besar tidak akan berfaedah bila tidak bisa memanfaatkannya.
Pingback: Memberikan Kenangan Dan Bekas yang Baik Pada Anak
Pingback: Mengajarkan Syahadat Kepada Anak agar Ia Selamat
Pingback: Langkah Sunnah Dalam Menyambut Kelahiran Si Buah Hati