Rahasia Temperatur Atmosfer
Sebuah fakta bahwa, semakin tinggi kita mendaki gunung, udara akan menjadi semakin dingin. Secara sains, fenomena ini bisa dijelaskan dengan teori tekanan udara. Semakin bertambah tinggi, tekanan udara semakin rendah. Semakin rendah tekanan udara, suhu akan semakin rendah pula.
Fenomena ini hanya terjadi pada lapisan atmosfer paling bawah, yaitu lapisan Troposfer. Lapisan terdekat dengan bumi, yang meliputi 90% dari massa atmosfer. Lapisan yang langsung bersentuhan dengan manusia. Fenomena sebaliknya, terjadi di lapisan Stratosfer. Pada lapisan ini, semakin tinggi, temperaturnya pun akan meningkat.
Namun, pernahkan kita berpikir, bahwa di balik fenomena biasa ini tersimpan rahmat Allah yang luar biasa?
Mari kita cermati. Pada lapisan Troposfer, semakin ke atas, temperatur udara semakin dingin, hingga menyentuh titik beku air. Uap air yang naik ke atas, pada titik tertentu akan mengembun. Lalu membentuk awan. Dan, turun lagi ke bumi sebagai hujan. Bayangkan, andai temperaturnya sama atau bahkan semakin panas, maka uap air tak akan mengembung, awan tak akan terbentuk, hujan pun tak mungkin turun. Akibatnya, bumi pun akan kering dan semakin panas.
Sedangkan pada lapisan Stratosfer, semakin ke atas, temperatur udara semakin tinggi. Hingga pada ketinggian tertentu, oksigen akan mudah terpecah dan bereaksi dengan oksigen lain menghasilkan ozon. Dengan cara ini, bumi terlindung dari bahaya sinar ultraviolet matahari.
Sungguh, Allah telah menciptakan bumi, lengkap dengan fenomena-fenomena alamnya. Semua teratur. Semua bermanfaat, tak ada yang sia-sia, atau tercipta tanpa alasan. Hanya saja, kita kerapkali tak mampu menerjemahkan ayat-ayat kauniyah-Nya.
“Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al-Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Rabb-mu menjadi saksi atas segala sesuatu?” [QS. Fushilat (41): 53]