Keutamaan Ibadah Umrah
Keutamaan Ibadah Umrah – Allah Ta’ala berfiman :
“Dan sempurnakanlah ibadah haji dan ‘umrah karena Allah.” (QS. Al Baqarah: 196).
Ulama Syafi’iyah dan Hambali berpendapat bahwa ‘umroh itu wajib sekali seumur hidup, yaitu dengan dalil surat albaqaroh ayat 196, terdapat kata perintah dalam ayat tersebut (yaitu : sempurnakalah), dan perintah di dalam alqur’an makna asalnya adalah untuk menandakan kewajiban, kecuali ada dalil lain yang memalingkan peritah tersebut menjadi tidak wajib.
Banyak sekali fadhilah yang disebutkan dalam hadits, sehingga bisa menguatkan motivasi kita untuk segera melakukan kewajiban ini, diantaranya adalah :
- Menghilangkan Kefakiran Dan Dosa
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَابِعُوا بَيْنَ الْحَجِّ وَالْعُمْرَةِ فَإِنَّهُمَا يَنْفِيَانِ الْفَقْرَ وَالذُّنُوبَ كَمَا يَنْفِي الْكِيرُ خَبَثَ الْحَدِيدِ وَالذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَلَيْسَ لِلْحَجِّ الْمَبْرُورِ ثَوَابٌ دُونَ الْجَنَّةِ
Dari Abdullah, ia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Ikutkanlah antara haji dan umrah, keduanya dapat menghilangkan kefakiran dan dosa sebagaimana peniup api menghilangkan kotoran besi, emas, serta perak. Dan tidak ada pahala bagi haji selain Surga.” (HR. Tirmidzi, Nasai, Ibnu Majah dan Ahmad)
- Umrah Yang Satu Dengan Umrah Yang Berikutnya Menghapuskan Dosa Diantaranya
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْعُمْرَةُ إِلَى الْعُمْرَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُمَا وَالْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلَّا الْجَنَّةُ
Dari Abu Hurairah radliallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berkata: “Umrah demi ‘umrah berikutnya menjadi penghapus dosa antara keduanya dan haji mabrur tidak ada balasannya kecuali surga.” (HR. Bukhari dan Muslim)
- Mengeraskan Suara Talbiyah Adalah Ketaatan Kepada Nabi Kita Shallallahu’alihi Wasallam
عَنْ خَلَّادِ بْنِ السَّائِبِ الْأَنْصَارِيِّ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَتَانِي جِبْرِيلُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَمَرَنِي أَنْ آمُرَ أَصْحَابِي وَمَنْ مَعِي أَنْ يَرْفَعُوا أَصْوَاتَهُمْ بِالْإِهْلَالِ أَوْ قَالَ بِالتَّلْبِيَةِ يُرِيدُ أَحَدَهُمَا
Dari Khallad bin As Saib Al Anshari dari ayahnya bahwa Rasulullah shallAllahu wa’alaihi wa sallam bersabda:
“Jibril shallallahu ‘alaihi wasallam telah datang kepadaku dan memerintahkanku agar memerintahkan para sahabatku dan orang-orang yang bersamanya untuk mengeraskan suara mereka ketika bertahlil atau (beliau mengatakan) talbiyah.” Beliau menginginkan salah satu darinya.” (HR. Abu Daud, Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad, Malik dan Darimi)
- Ikut Bertalbiyah Dan Menjadi Saksi Di Akhirat
عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْ مُسْلِمٍ يُلَبِّي إِلَّا لَبَّى مَنْ عَنْ يَمِينِهِ أَوْ عَنْ شِمَالِهِ مِنْ حَجَرٍ أَوْ شَجَرٍ أَوْ مَدَرٍ حَتَّى تَنْقَطِعَ الْأَرْضُ مِنْ هَاهُنَا وَهَاهُنَا
Dari Sahl bin Sa’ad, ia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tidaklah seorang muslim bertalbiyah kecuali yang berada di samping kanan dan kirinya akan ikut bertalbiyah, baik itu batu, pohon dan tanah keras hingga ke ujung bumi.”
BACA JUGA : Umrah di Bulan Ramadhan
- Haji Dan Umrah Adalah Jihadnya Wanita
عَنْ عَائِشَةَ بِنْتِ طَلْحَةَ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ عَلَى النِّسَاءِ جِهَادٌ قَالَ نَعَمْ عَلَيْهِنَّ جِهَادٌ لَا قِتَالَ فِيهِ الْحَجُّ وَالْعُمْرَةُ
Aisyah radliallahu ‘anha, bertanya; “Wahai Rasulullah, apakah jihad juga wajib bagi wanita? ‘ Beliau menjawab: ‘Ya. Bagi kaum wanita mempunyai kewajiban berjihad tanpa berperang, yaitu haji dan umrah.” (HR. Ibnu Majah)
- Didoakan Rasulullah Untuk Mendapat Ampunan
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُحَلِّقِينَ قَالُوا وَلِلْمُقَصِّرِينَ قَالَ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُحَلِّقِينَ قَالُوا وَلِلْمُقَصِّرِينَ قَالَهَا ثَلَاثًا قَالَ وَلِلْمُقَصِّرِينَ
Dari Abu Hurairah radliallahu ‘anhu berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Ya Allah, ampunilah orang-orang yang mencukur rambutnya”. Orang-orang berkata: “Dan juga bagi orang-orang yang hanya memendekkan rambutnya?”. Beliau tetap berkata: “Ya Allah, ampunilah orang-orang yang mencukur rambutnya”. Beliau mengucapkannya hingga tiga kali, baru kemudian bersabda: Dan juga orang-orang yang hanya memendekkan rambutnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
- Umrah Di Bulan Ramadhan Seperti Haji
قَالَ عَطَاءٌ سَمِعْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ يُحَدِّثُنَا قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِامْرَأَةٍ مِنْ الْأَنْصَارِ سَمَّاهَا ابْنُ عَبَّاسٍ فَنَسِيتُ اسْمَهَا مَا مَنَعَكِ أَنْ تَحُجِّي مَعَنَا قَالَتْ لَمْ يَكُنْ لَنَا إِلَّا نَاضِحَانِ فَحَجَّ أَبُو وَلَدِهَا وَابْنُهَا عَلَى نَاضِحٍ وَتَرَكَ لَنَا نَاضِحًا نَنْضِحُ عَلَيْهِ قَالَ فَإِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فَاعْتَمِرِي فَإِنَّ عُمْرَةً فِيهِ تَعْدِلُ حَجَّةً
Atha` berkata, saya mendengar Ibnu Abbas menceritakan kepada kami, ia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bertanya kepada seorang wanita dari kalangan Anshar -Ibnu Abbas menyebutkan namnya, tetapi aku lupa: “Apa yang menghalangimu untuk melaksanakan haji bersama kami?” wanita itu menjawab, “Kami tidak mempunyai apa-apa kecuali dua ekor Unta, yang satu ekor dipakai suamiku pergi haji bersama anaknya sedangkan yang satu lagi ia tinggalkan agar dipakai menyiram kebun.” Beliau bersabda: “Kalau bulan Ramadlan tiba, maka tunaikanlah umrah, sebab umrah di bulan Ramadlan menyamai ibadah haji.” (HR. Muslim)