Istri tidak Taat Suami
Saya sudah menasihati istri untuk taklim dan ngaji tapi istri jarang taat dan tidak mau ngaji. Bahkan ia pernah dengan teman kantornya pacaran. Saya sempat mau menceraikan namun mertua saya meminta untuk tidak melakukannya. Sampai saat ini istri saya masih memakai jilbab tipis dan celana bila ia keluar rumah. Apakah suami ikut berdosa atas kondisi ini. Mohon nasihatnya. Abdullah Wonogiri.
Jawaban
Suami adalah pemimpin di dalam rumah tangga. Maka ia memiliki hak yang sangat besar kepada istrinya. Ia berhak mengatur dan memerintah kepada istrinya, terutama untuk hal hal yang berkaitan erat dengan agama sang istri. Ia bertanggung jawab terhadap pendidikan agama sang istri. Bagaimana ia dengan sekuat tenaga mengupayakan istrinya untuk semakin shalihah dari hari ke hari.
Sebagai seorang suami, Anda harus sabar dan telaten mendidik istri anda. Penceraian diperbolehkan dalam islam, hanya saja efek dari perceraian bisa sangat panjang. Efek itu akan menimpa pada anak anak Anda, keluarga besar anda dan juga keluarga besar istri anda.
Istri anda adalah amanah. Baik buruknya istri anda menjadi resiko sebuah pernikahan yang sudah anda lalui. Maka bersabarlah dengan kekurangan istri anda dengan senantiasa berusaha mendakwahinya, mendidiknya dengan kewenangan yang ada pada diri Anda.
Tempuhlah beraneka pendekatan dari mulai mengenalkan dia kepada pengajian. Mengenalkan dia kepada bacaan bacaan islami berubah majalah dan buku buku dari para ulama yang shalih.
Bimbinglah istri Anda dengan ketegasan, dan juga kelembutan. Tegaslah saat dia berbuat kesalahan, dan lembutlah saat dia menjalankan amal shalih yang sudah dia upayakan secara maksimal.
BACA JUGA : Ibadah Bagi Wanita Haid
Sebab istri selalu saja memiliki banyak kekurangan. Kekurangan pada diri istri adalah menjadi pekerjaan rumah bagi para suami untuk bisa menambal dan menutupinya. Kesalahan kesalahan dia seperti pacaran dengan teman kantor, bisa jadi juga ada andil kesalahan anda selama ini. Meskipun tindakan ini sudah termasuk kesalahan yang tidak bisa dianggap sepele. Tetapi anda harus siap untuk menggembleng dia dengan tarbiyah yang baik.
Bertanyalah kepada pasangan anda apakah dia mau berubah menjadi lebih baik. Jika dia mau berubah menjadi lebih baik, maka pantaulah perubahan perubahan itu dengan seksama. Lihat apa yang sudah terjadi. Apa saja perubahan perubahan itu. Maka dengan begitu, akan ada sebuah kesempatan lagi untuk dia agar menjadi wanita shalihah.