Doa Pembuka Pintu-pintu Jannah
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اَللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ, اَللَّهُمَّ اِجْعَلْنِي مِنْ اَلتَّوَّابِينَ, وَاجْعَلْنِي مِنْ اَلْمُتَطَهِّرِينَ
ASYHADU ANLAA ILAAHA ILLALLAAH WAHDAHUU LAA SYARIIKALAHU WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAN ABDUHU WA RASUULUHU, [ALLAAHUMMAJ’ALNI MINAT TAWWAABIINA WAJ’ALNI MINAL MUTATAHHIRIIN] (aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali Allah Yang Maha Esa dan tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang mensucikan diri)
Setiap muslim pastilah mendambakan kenikmatan surga, karena bila dibandingkan dengan kenikmatan di dunia, tidaklah seberapa. Rasulullah saw pernah memperumpamakan antara kenikmatan dunia dan kenikmatan akhirat, beliau bersabda :
“Perumpamaan antara dunia dengan akhirat ibarat seorang di antara kalian mencelupkan jarinya ke dalam lautan, maka hendaklah ia melihat apa yang menempel padanya.” (HR. Mslim)
Sedikit sekali air yang menempel pada jari, yang lama kelamaan akan menetes dan kering, begitulah kenikmatan dunia. Hanya sedikit dan akan hilang dengan cepat. Diantara amalan ringan –bagi yang diringankan oleh Allahswt yang dapat menghantarkan seorang hamba mendapatkan kenikmatan yang hakiki adalah berdoa setelah berwdhu.
Diriwayatkan oleh sahabat Umar bin Khattab z, bahwa Rasulullah saw bersabda :
“Barangsiapa berwudlu dan menyempurnakan wudlunya kemudian membaca; ASYHADU ANLAA ILAAHA ILLALLAAH WAHDAHUU LAA SYARIIKALAHU WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAN ABDUHU WA RASUULUHU, [ALLAAHUMMAJ’ALNI MINAT TAWWAABIINA WAJ’ALNI MINAL MUTATAHHIRIIN] (aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali Allah Yang Maha Esa dan tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang mensucikan diri), niscaya akan dibukakan baginya delapan pintu surga, ia dipersilahkan masuk dari pintu mana saja yang ia kehendaki.” (HR. Muslim, dan tambahan allahummaj’alni..dari riwayat imam Tirmidzi)
Subhanallah., tidak hanya dua atau tiga pintu, tapi delapan pintu surga yang dibuka. Dan ia dipersilahkan masuk dari pintu mana saja yang ia kehendaki.
Yang perlu dilakukan hanyalah menyempurnakan wudhu, kemudian berdoa. Dan wudhu yang sempurna adalah yang ikhlas lillahita’ala, sesuai dengan tuntunan Rasulullah saw dan tidak boros dalam menggunakan air wudhu.
Ibnu syihab berkata, ‘Ulama kami bertutur, ini adalah wudhu yang paling sempurna bagi seseorang ketika hendak shalat’ yaitu hadits yang diriwayatkan oleh Humran maula ‘Utsman bin Affan ra :
“Bahwa Utsman bin Affan meminta air untuk berwudhu, kemudian dia membasuh dua tangannya sebanyak tiga kali, kemudian berkumur-kumur serta memasuk dan mengeluarkan air dari hidung. Kemudian ia membasuh muka sebanyak tiga kali dan membasuh tangan kanannya hingga ke siku sebanyak tiga kali. Selepas itu, ia membasuh tangan kirinya sama seperti beliau membasuh tangan kanannya, kemudian mengusap kepalanya dan terakhir membasuh kaki kanan hingga ke mata kaki sebanyak tiga kali, lalu membasuh kaki kiri, sama seperti membasuh kaki kanannya. Kemudian Utsman berkata, ‘Aku pernah melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berwudlu seperti cara aku berwudlu.”
Doa yang diajarkan Rasulullah ndiatas berisikan ketauhidan, ketundukan atas perintah Allahswt dan ketaatan kepada Rasulullah n. Doa ini dilantunkan setelah melaksanakan perbuatan wudhu yang seratus persen ta’abudi, sebagai contoh ketika keluar angin dari jalan belakang, maka ia diwajibkan berwudhu. Dan ketika berwudhu ia tidak membasuh atau mengusap tempat keluarnya angin tersebut. Maka seolah-olah seorang muslim berkata, wahai Rab, saya bersaksi bahwa Engkau adalah Allah yang Esa, Engkau memerintahku dan aku pun melaksanakannya. Dan saya juga bersaksi bahwa NabiMu Muhammad saw telah menyampaikan kepada kami risalahMu maka kami mendengar dan ta’at. Maka terealisasilah keimanan kepada Allah dan ketaatan kepada Rasulullah. Sehingga dibukakanlah pintu-pintu surga baginya atau dimudahkan baginya amalan-amalan yang menyebabkan ia termasuk dari penghuni setiap pintu surga.
Lafadz tambahan dalam riwayat Tirmidzi, sesuai dengan firman Allah :
“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.”
Dan taubat merupakan pensucian batin, yang ini lebih penting dari pada pensucian dzahir yang berupa wudhu. Karena bersihnya batin dari kesyirikan, keraguan dan kenifakan akan menjadi brometer kebaikan amal yang lain. Maka pas sekali setelah mengikrarkan syahadah, kemudian meminta dibersihkan batinnya dari segala kotoran dan najis iman baru kemudian membersihkan badan dengan berwudhu untuk mengangkat hadats dan khobats. Semoga Allah memudahkan kita dalam menyempurnakan wudhu dan berdoa setelahnya, amin.