Berkenalan dengan Mimisan
Mimisan atau disebut epistaksin adalah pendarahan yang keluar dari lubang hidung. Pendarahan tersebut terjadi karena lepasnya mukosa yang mengandung pembuluh darah kecil. Mimisan bisa terjadi pada siapa saja, baik balita, anak-anak, maupun orang dewasa.
Penyebab mimisan bisa bermacam-macam. Terkadang mimisan terjadi bukan karena penyakit dan berhenti dengan sendirinya. Mimisan bisa terjadi karena beberapa hal berikut:
1. Benturan pada area wajah. Menurut dr. Mahatma T Bawono, Sp THT-KL, ketika terjadi benturan pada area wajah yang dekat hidung, pembuluh darah bisa tegang sehingga rentan pecah dan terjadi mimisan. Hal ini seringkali terjadi pada anak-anak karena dinding pembuluh darahnya masih belum kuat.
2. Terlalu lelah. Dr. Marissa Pudjiadi, SpA menyatakan bahwa saat anak terlalu capai dari keasyikan bermain, ada kemungkinan dinding pembuluh darah di hidung yang rapuh menjadi tegang dan akhirnya pecah.
3. Stres. Dalam artikel yang diterbitkan oleh British Medical Journal tahun 2011 disebutkan bahwa stres dapat memicu mimisan akibat lonjakan tekanan darah yang umum dialami saat stres. Peningkatan tekanan darah akan meningkatkan risiko pembuluh darah hidung yang rapuh untuk pecah.
4. Suhu ekstrim. Suhu yang terlalu panas atau dingin dapat memicu mimisan karena membawa udara yang kering. Hidung yang kering akan mudah mengalami iritasi sehingga sedikit gesekan pada dinding pembuluh darah hidung yang dikenal rapuh dapat menyebabkan pendarahan.
BACA JUGA: Muntah Pada Anak
Dokter menyarankan untuk menggunakan masker pada cuaca yang dingin, membuang ingus secara perlahan, dan menghindari menyentuh bagian dalam hidung dengan tangan atau benda apapun.
Mimisan Karena Penyakit
Mimisan bisa terjadi sebagai dampak dari peningkatan suhu tubuh saat anak demam. Namun mimisan juga bisa menandakan penyakit lain yang lebih serius, misalnya hemophilia atau penyakit kelainan pembekuan darah.
Kapan harus menghubungi dokter?
1. Jika pendarahan terlalu banyak
2. Bila darah berasal dari mulut atau keluar saat batuk, atau jika muntah dan muntahan berwarna seperti kopi.
3. Wajah sangat pucat, berkeringat dingin atau kurang respons terhadap lingkungan.
4.Mimisan sangat sering dan hidung tersumbat dalam waktu lama.
Pertolongan Pertama
Kita tentu akan panik dan khawatir bila mengalami mimisan, demikian juga bila hal tersebut terjadi pada anak kita. Nah, ada beberapa cara menghadapi mimisan:
1. Menundukkan kepala. Ketika menengadahkan kepala darah akan mengalir ke tenggorokan. Akibatnya, darah bisa tertelan sehingga tersedak dan batuk akhirnya muntah.
2. Tekan cuping hidung sehingga darah tertahan untuk tidak mengalir keluar dari lubang hidung. Tetap tekan selama 4 – 5 menit. Apabila setelah 5 menit darah masih mengalir, coba tutup lagi selama 5 – 10 menit.
3. Tidak mengembus napas secara paksa untuk mencegah terjadinya infeksi. Bila darah tetap mengalir lebih dari 45 menit sebaiknya langsung dibawa ke dokter.
Setelah darah berhenti istirahatlah dengan posisi kepala agak ditinggikan, sekitar 30 hingga 45 derajat kemudian jangan meniup hidung atau memasukkan apapun ke dalamnya.
Khasiat Sirih
Salah satu cara ampuh yang dipercaya orang tua dahulu untuk menghentikan mimisan pada anak adalah dengan menyumpalkan daun sirih ke hidung. Benarkah daun sirih dapat mengobati mimisan?
dr Melisa Anggraeni, MBiomed, SpA menjelaskan bahwa daun sirih merupakan salah satu obat tradisional Indonesia yang murah, mudah didapat, dan gampang dipakai yang dapat mengobati atau menghentikan mimisan.
Dalam sebuah penelitian yang diukitp dari nzhealth disebutkan bahwa daun sirih mengandung beberapa bahan kimia antara lain minyak esensial, hydroxycatechol, chavicol, chavibetol, eugenol, methyl eugenol, kariofilena, cadinene, estragol, terpennena, seskuiterpena, fenil propana, tanin, diastase, gula dan pati. Bahan kimia tersebut membuat daun sirih dapat menghentikan pendarahan.
Kandungan fenol pada daun sirih lima kali lebih efektif sebagai antiseptik dibandingkan dengan fenol biasa. Meskipun demikian, sebelum memberi daun sirih pada anak, kebersihan daun yang dipakai harus diperhatikan.
(wawan/dari berbagai sumber).