Awas Stroke!
Jumlah penderita stroke di Indonesia semakin meningkat tiap tahunnya. Pengetahuan mengenal penyakit stroke, mulai dari gejala, penyebab dan cara pencegahannya sangat kita perlukan.
Apakah stroke?
Stroke adalah serangan otak yang timbulnya mendadak akibat tersumbat atau pecahnya pembuluh darah otak. penyakit stroke ini merupakan penyakit pembuluh darah otak (serebrovaskuler) yang ditandai dengan kematian jaringan otak (infark serebral) yang disebabkan adanya penyumbatan, penyempitan atau pecahnya pembuluh darah menuju otak sehingga pasokan darah dan oksigen ke otak berkurang dan menimbulkan serangkaian reaksi biokimia yang akan merusakkan atau mematikan sel-sel saraf otak.
Jenis Stroke
Stroke secara garis besar dibagi menjadi dua macam yaitu:
- Stroke Iskemik
Stroke iskemik yaitu tersumbatnya aliran pembuluh darah yang menyebabkan aliran darah ke otak sebagian atau keseluruhan terhenti hal inilah yang menyebabkan pasokan oksigen terganggu.. Sekitar 80% stroke yg terjadi adalah merupakan stroke Iskemik.
- Stroke Hemoragik
Stroke hemoragik adalah stroke yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah otak. Hampir 70% kasus stroke hemoragik terjadi pada penderita hipertensi yang tidak terkontrol. .
Faktor Resiko Penyebab Stroke
- Faktor Yang tidak Dapat Dikendalikan:
- Usia :
Semakin tua semakin seseorang semakin besar kemungkinannya untuk terserang stroke, penyakit jantung dll. Karena kondisi jaringan tubuh sudah mulai lebih kaku, termasuk dengan pembuluh darah.
- Jenis Kelamin:
Pria lebih rentan terkena penyakit stroke dibandingkan dengan perempuan. Hal ini kemungkinan juga dihubungkan dengan perilaku pria yang lebih tempramental, kebiasaan merokok, ada yang mengkonsumsi alkohol dan kebiasaan buruk yang lain.:
- Keturunan:
Orang yang memiliki riwayat keluarga dengan stroke akan lebih besar kemungkinannnya untuk mengalami hal serupa.
- faktor yang Dapat Dikendalikan
- Hipertensi atau tekanan darah tinggi :
Orang-orang yang terkena hipertensi memiliki resiko yang lebih besar untuk terkena serangan stroke.
- Penyakit jantung :
Penyakit jantung akan membuat pompa darah menjadi tidak berjalan semestinya hal ini tentu saja berpengaruh pada distribusi darah dan oksigen ke otak.
- Kencing manis :
Kencing manis akan membuat darah lebih pekat sehingga aliran darah menjadi kurang lancar, hal ini juga dapat memicu terjadinya stroke.
- Kadar kolesterol darah yang tinggi :
Kandungan kolesterol dalam darah yang tinggi dapat menyebabkan terjadinya penyumbatan aliran darah baik ke jantung dan ke otak.
- Merokok :
Kebiasaan merokok meningkatkan kadar fibrinogen di dalam darah yang akan menyebabkan pembuluh darah menjadi kaku dan tidak lentur, serta bisa menimbulkan plak yang akhirnya menimbulkan gangguan aliran darah.
- Obesitas atau kelebihan berat badan :
Kadar lemak yang tinggi akan menyebabkan gangguan aliran darah.
Tanda dan gejala Stroke
Stroke merupakan suatu kegawatdaruratan dalam bidang penyakit saraf (neurologi). Bila tidak ditangani dengan baik dan segera, stroke dapat menyebabkan kecacatan dan bahkan kematian. Tidak jarang keluarga pasien tidak menyadari bahwa salah satu anggota keluarga ternyata menderita stroke sehingga menyebabkan pasien terlambat dibawa ke rumah sakit. Dalam kasus stroke, terdapat istilah time is brain, waktu adalah otak. Semakin terlambat seseorang yang menderita stroke mendapatkan penanganan, semakin banyak pula jaringan otak yang akan mengalami kerusakan permanen, sehingga semakin berat pula kecacatan yang timbul.Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan tersebut maka kita harus mengetahui tanda-tanda dan gejalanya sedini mungkin.Guna mempermudah mengingat disini ada istilah FAST yang diharapkan dapat membantu meningkatkan kewaspadaan masyarakat awam terhadap tanda awal serangan stroke. FAST merupakan singkatan dari istilah Face, Arms, Speech, Time.
- Face (wajah)
Mintalah orang yang dicurigai mengalami stroke untuk tersenyum. Perhatikan, apakah wajahnya tampak tidak simetris?
- Arms (lengan)
Mintalah orang yang dicurigai mengalami stroke untuk mengangkat kedua lengan lurus ke depan dan menahannya untuk beberapa detik. Apakah ia hanya dapat mengangkat satu lengan saja? Bila ia dapat mengangkat kedua lengannya, apakah salah satu lengan terlihat turun?
- Speech (bicara)
Mintalah orang yang dicurigai mengalami stroke untuk mengulang beberapa kalimat. Apakah ia mampu berbicara jelas atau terdengar pelo atau cadel? Akan lebih jelas bila kalimat yang diucapkan mengandung banyak konsonan huruf R seperti, ular melingkar-lingkar di atas pagar.
- Time (waktu)
Seperti disebutkan sebelumnya, time is brain, setiap detik sangat berharga. Bila ditemukan salah satu gejala di atas, segera hubungi atau bawa pasien ke Unit Gawat Darurat (UGD) rumah sakit terdekat yang memiliki fasilitas penanganan stroke terpadu Deteksi dini.
BACA JUGA : Pencegahan Dan Penaganan Stroke
Deteksi dini
Merupakan cara untuk mengetahui kemungkinan terjadinya stroke yang harus ditindak lanjuti dengan pemeriksaan lanjutan. Jika seseorang tidak dapat berdiri dengan satu kaki selama 20 detik, maka ada kemungkinan (akan) terjadinya stroke atau kemunduran kognitif, karena untuk melakukan tugas itu diperlukan keseimbangan yang memerlukan peredaran darah yang prima ke otak. Hal ini telah diungkapkan pada jurnal Stroke American Heart Association. Semakin sulit berdiri dengan hanya satu kaki, semakin tinggi (akan) kemungkinan terjadinya stroke.
Jika gejala-gejala tersebut muncul hendaknya lebih berhati-hati dalam mengatur pola makan dan pilihan aktivitas. Untuk lebih aman kosultasikan dengan dokter.