Amalan Ringan Jangan Diremehkan
Al Hasan Al Bashri berkata, “Wahai anak adam, sesungguhnya kamu akan melihat amalmu, dan kebaikan-keburukanmu akan ditimbang. Maka janganlah kamu meremehkan satu kebaikan pun, sekalipun kecil, karena kamu akan melihat yang kecil itu akan membuatmu bahagia. Dan jangan pula meremehkan satu kejelekan pun karena jika kamu melihatnya, ia akan membuatmu sengsara.
Kadang kita meremehkan sesuatu yang kecil, baik berupa amal kebaikan atau keburukan. Padahal boleh jadi amal kebaikan yang kita remehkan tersebut justru memberikan manfaat untuk kita di dunia dan penyebab Allah masukkan kita ke dalam surga.
Balasan di dunia
Banyak kisah orang-orang yang mendapatkan kemudahan dan pertolongan dari Allah dikarenakan amalan-amalan yang justeru tidak bernilai menurut anggapannya tapi di sisi Allah memiliki nilai yang luar biasa. Diantaranya:
Syaikh Athiyah berkata, “Syaikh Al Fadhil Abdul Hamid Abbas, seorang yang kejujurannya tidak diragukan lagi bercerita kepadaku. Dia berkata, “Pada suatu ketika, ada seorang wanita yang berjalan jalan di daerah Quba’, tiba tiba dia terperosok ke dalam sungai. Dia terjatuh dan terbawa arus air hingga dia berhasil berpegangan pada sebuah batu besar dan duduk diatasnya. Dia berada ditempat itu selama empat hari hingga akhirnya seorang laki-laki melewati tempat itu dan mendengar suara minta tolong.
Diapun segera turun dan mengeluarkan wanita tersebut dari atas batu itu. Keluarganya lalu bertanya “Bagaimana kamu bisa bertahan hidup?” Dia menjawab, “Semangkuk susu yang biasa aku berikan kepada para janda lanjut usia telah mendatangiku setiap hari.” Ternyata wanita itu memiliki seekor kambing yang susunya selalu ia berikan kepada para janda lanjut usia yang sekaligus tetangganya.
Memberikan segelas susu, seolah merupakan amalan yang kadang oleh sebagian orang dianggap remeh dan tidak bernilai. Namun ternyata memberi manfaat yang luar biasa, pelakunya mendapat pertolongan dari Allah di masa-masa sulit.
Janganlah menganggap remeh amal kebaikan sekecil apa pun. Boleh jadi Anda sedang tertidur sedangkan pintu langit diketuk puluhan doa untuk Anda.
Doa dari seorang fakir miskin dan janda lanjut usia yang telah Anda bantu meskipun sedikit. Doa dari orang yang telah Anda hibur dari kesedihannya. Doa dari orang yang lewat di jalan yang telah Anda hadiahkan kepadanya berupa senyuman yang tulus. Doa dari seorang kuli bangunan atau tukang becak yang Anda berikan segelas air putih. Doa dari seorang yang telah Anda tunjukkan kepadanya alamat yang dicarinya. Ucapan terima kasih dan doa dari seorang nenek yang menghiba uang seribu rupiah namun anda memberinya lima ribu rupiah. Atau doa dari orangtua yang menitipkan anaknya untuk dididik di pesantren yang Anda kelola.
Semua itu adalah balasan dari Allah yang disegerakan di dunia ini, belum balasan pahala yang akan Allah berikan lewat lisan Rasul-Nya di akherat kelak bagi orang-orang yang melakukan amal kebaikan.
Balasan dan pahala di akherat
Sungguh, teramat banyak variasi amalan ringan yang bisa kita lakukan tetapi sering tidak kita pedulikan karena kita anggap sepele atau hukumnya hanya sekedar sunah saja. Seperti menyingkirkan gangguan di jalan. Amalan ini sungguh teramat sepele untuk diperhatikan oleh banyak orang hingga mereka lewatkan begitu saja kesempatan berpahala ini. Padahal Abu Hurairah ra pernah mengabarkan dari Nabi saw bahwa beliau bersabda:
“Sungguh aku melihat ada seorang lelaki berpindah dari satu tempat ke tempat lain di surga (untuk bersenang-senang dengan kenikmatannya), disebabkan sebuah pohon yang dipotongnya dari jalanan karena pohon tersebut mengganggu kaum muslimin yang lewat di jalan tersebut.” (HR. Muslim)
Subhanallah! Sekadar menghilangkan gangguan dari jalanan ternyata memiliki keutamaan yang besar dan teranggap sebagai amalan yang menjadi sebab pelakunya masuk surga. Hikmah dari anjuran Nabi ini memang luar biasa. Berapa banyak orang mengalami kecelakaan di jalan yang menyebabkan luka berat hingga meninggal dunia hanya disebabkan dahan yang melintang, paku yang berserakan, oli yang berceceran di jalan atau sekedar batu kecil yang terlempar dan tidak ada yang tergerak hatinya untuk menyingkirkan.
Atau saat kita berwudlu. Berapa banyak dari kita yang enggan berhenti sejenak sekedar untuk melantunkan doa selepas berwudhu. Andai mereka memahami dengan benar akan janji yang akan Allah berikan bagi pelantun doa selepas wudlu ini tentulah mereka akan berlomba untuk meraihnya.
Dari Umar bin Khattab ra, Nabi saw bersabda: “Tidaklah salah seorang diantara kalian berwudhu, lalu membaguskan wudhunya kemudian mengucapkan, “Asyhadu an la ilaha illallah wahdahu la syarika lahu wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu wa rasuluh, kecuali akan dibukakan untuknya pintu-pintu surga yang delapan lalu dia boleh masuk dari pintu mana saja yang dia inginkan.” (HR. Muslim)
Coba kita juga renungkan sejenak sebuah kebaikan ringan lainnya yang berbuntut ganjaran tak terkira, yakni tatkala kita mau menjenguk orang sakit. Rasulullah saw pernah bersabda, “Tiada seorang muslim yang menjenguk seorang muslim pada waktu pagi melainkan dia didoakan oleh 70.000 malaikat hingga sore hari. Dan ia menjenguk pada sore hari maka ia di doakan oleh 70.000 malaikat hingga pagi harinya. Dan akan mendapatkan jaminan buah-buahan yang siap di petik di dalam syurga.”(HR.Tirmidzi dan dia berkata hasan dianggap shahih oleh Al Albani)
Maka janganlah sekali-kali menganggap remeh akan amal kebaikan sekecil apa pun!
“Janganlah kamu meremehkan kebaikan sekecil apa pun, meskipun hanya bermuka manis saat berjumpa saudaramu.” (HR. Muslim).
Karena, sekecil apapun amal kebaikan yang kita kerjakan, Allah akan memberikan balasan.
“Maka barang siapa mengerjakan kebaikan seberat zarah, niscaya dia akan melihat (balasan) nya.” (QS. Al-Zalzalah: 7).
Assalamualaikum… Mohon kpd Arrisalah untum membuat bahasan kultum harian selama bulan ramadhan… kami tunggu. wassalamualaikum
Ijin share…