Takwa, Menyelesaikan Masalah tanpa Masalah
Orang bilang, life is not flat, hidup itu tidak akan datar-datar saja. Ada lika-liku dan naik turunnya. Ada kalanya bahagia, ada kalanya pula diterjang masalah yang membuat hati gundah gulana.Hidup memang tidak akan lekang dari masalah, bahkan bisa dibilang masalah itulah yang membuat hidup dikatakan “hidup”. Karenanya, orang bijak menasehati, kalau ingin hidup jangan takut menghadapi masalah.
Bagi seorang muslim, yang lebih penting bukan cuma keberanian menghadapi masalah, tapi bagaimana menghadapi dan menyelesaikan masalah hidup dengan benar. Bagaimana mencari solusi yang benar-benar merupakan solusi dan bukan sekadar pengalihan atau pelarian menuju masalah lain. Dan untuk ini, Allah telah memberikan jalannya. Allah berfirman:
وَمَنيَتَّقِاللهَيَجْعَللَّهُمَخْرَجًا {2} وَيَرْزُقْهُمِنْحَيْثُلاَيَحْتَسِبُ
”…Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan Mengadakan baginya jalan keluar.Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya….”(QS ath-Thalaq 2-3)
Untuk mendapatkan jalan keluar dari berbagai persoalan hidup, patokannya adalah takwa. Takwa dalam arti selalu mengacu kepada petunjuk-petunjuk ilahi dalam mencari solusi dan menyelesaikanpersoalan kehidupan. Takwa adalah faktor penting yang akan memudahkan kita menghadapi problem di dunia dan akhirat. Tanpa takwa meskipun urusan dunianya bisa mudah, urusan akhiratnya akan sulit.
Mendapat Keajaiban
Lebih dari itu, takwa juga akan membuat kita mendapat anugerah yang tidak disangka-sangka. Seperti kita tahu, problem hidup sangat beragam. Layaknya hujan, kadang cuma rintik air yang boleh jadi justru semakin membuat indah suasana, tapi kadang sangat deras hingga membuat pandangan kita terhalang. Saat menghadapi problema hidup yang berat, acapkali pikiran kita buntu. Saat itulah kita sering mengkhayalkan munculnya suatu keajaiban. Sesuatu yang datang tiba-tiba dan tanpa diusahakan alias murni dari Penguasa alam semesta, yang kemudian menyelesaikan semuanya.
Dan sesuai ayat di atas, ternyata “keajaiban” itu memang bisa terjadi. Allah maha mampu untuk mewujudkan hal itu. Allah maha kuasa untuk menyelesaikan problema kita, dengan usaha dari kita atau bahkan saat kita tak mampu lagi berusaha dan hanya bisa pasrah. Karenanya ada yang bilang, “Saat menghadapi masalah jangan katakan, Wahai Rabb, aku punya masalah besar, tapi katakanlah, wahai masalah, aku punya Rabb yang Maha besar.” Ya, kita memiliki Rabb yang mampu mengentaskan kita dari masalah sebesar apapun. Meskipun, penggalan pertama kalimat ini juga tidak sepenuhnya benar. Saat menghadapi masalah kita juga dianjurkan berdoa, mengadukan persoalan yang dihadapi kepada Allah. Bukan sekedar optimis Allah akan membantu kita.
Jangan disalah artikan bahwa ayat ini mengajarkan kita untuk berdiam diri saja. Justru sebaliknya, mengajari kita untuk berusaha sekuat tenaga namun harus sesuai tuntunannya. Karena orang yang bertakwa akan bertawakal, dan tawakal bukanlah duduk menunggu tapi tetap bergerak untuk menjemput pertolongan Allah.
Rezeki Terhalang Karena Dosa
Nah sekarang kita bisa membuat list, problem besar apa sajakah yang kita hadapi? Sudahkan kita berusaha menyelesaikannya dengan takwa, atau malah dengan cara-carayang bisa membuat Allah murka?
Kalau kita renungi, masalah hidup yang paling banyak dan sering menghujani manusia adalah soal rezeki;hutang, kran penghasilan yang kecil, musibah yang menghabiskan harta benda serta berbagai urusan terkait basic need atau kebutuhan dasar manusia. Hal ini klop dengan ayat di atas, dimana Allah menyebutkan bahwa dengan bertakwa, Allah akan memberikan jalan keluar dan memberikan rezeki yang tak disangka-sangka.
Dan tanpa takwa, besar kemungkinan seseorang tidak akan mendapatkan jalan keluar dari masalahnya, apalagi anugerah rezeki yang tidak diduga. Rezeki yang hilang atau tak jadi datang juga kebutuhan yang terusa saja meningkat, bisa jadi karena kita meninggalkan takwa. Di dalam sebuah hadits, Rasulullah bersabda,
إِنَّالْعَبْدَلَيُحْرَمُالرِّزْقَبِالذَّنْبِيُصِيْبُهُ
“Dan seorang hamba benar-benar akan terhalang dari rezeki karena suatu dosa yang dilakukannya.” (HR. Ibnu Majah, dinilai hasan oleh Syaikh al Albani).
Mungkin kita bertanya, tapi mengapa orang yang durhaka justru banyak yang rezekinya melimpah meski mungkin tidak halal?
Memang benar, itu bisa saja terjadi. Tapi Ibnul Qayim menjelaskan, “Orang yang meninggalkan takwa, meskipun mungkin sebagian urusan dunianya mudah, urusan akhiratnya bakal sulit sejauh mana ia meninggalkan takwa. Andai saja dia mau bertakwa, tentu kemudahan yang telah diterima akan lebih sempurna lagi. Dan kalau ternyata dia juga menemukan kesulitan karena tidak bertakwa, boleh jadi Allah sebenarnya akan memudahkan dia pada urusan yang lebih bermanfaat dari yang sudah dia dapatkan tanpa takwa itu. Karena sesungguhnya, kehidupan yang baik, hati yang nyaman, jiwa yang tenang dan bahagia adalah nikmat dunia yang jauh lebih berharga dari nikmat yang diperoleh penyembah dunia berupa syahwat dan kenikmatan. (at Tibyan fi Aqsamil Quran, 1/36).
Semoga Allah senantiasa menjadikan hati kita dipenuhi ketakwaan. Selalu ringan dalam mengikuti tuntunannya dan menjauhi yang dilarang. Dengan itu, kita berharap akan dikaruniai kemudahan dalam berbagai urusan dan diberi anugerah dari arah yang tidak kita duga. Amin (anwar)