Keutamaan Bersuci Ketika Hendak Merebahkan Diri
Diberitakan beberapa tahun yang lalu, Ton Eddy Noor, salah seorang mantan anggota DPRD di Jambi diketahui meninggal dunia saat tidur di rumah temannya. Meninggalnya Ton secara mendadak sempat menimbulkan tanda tanya karena sejumlah teman dekatnya menyatakan bahwa selama ini ia tidak pernah menderita penyakit serius, seperti gangguan jantung. Pria berusia 37 tahun tersebut diketahui telah meninggal dunia ketika temannya hendak membangunkannya. Saat dibangunkan Ton tak bergeming. Ketika dicek nadinya, ternyata tak berdenyut lagi. Napasnya sudah berhenti.
Kematian, tidak ada seorangpun yang bisa memperkirakan kedatangannya. Sakit memang terkadang merupakan pendahuluan sebelum datangnya kematian. Namun tidak jarang orang yang sebelumnya sehat wal afiat, tanpa adanya sebab akhirnya meninggal dunia. Bahkan kematian mungkin akan datang disaat manusia sedang tidur. Kisah diatas adalah salah satu buktinya.
Tidur merupakan kematian kecil, yaitu perpaduan antara kehidupan dan kematian. Ketika seorang sedang tidur berarti ruhnya berpisah sementara dari badannya. Maka saat ia bangun dari tidurnya berarti Allah berkenan mengembalikan ruh ke dalam jasad orang itu. Namun jika Allah berkehendak lain, Dia akan menahan ruh orang itu untuk selamanya sehingga tidak kembali ke badannya. Dan inilah yang disebut dengan peristiwa kematian.
“Allah menggenggam jiwa manusia ketika matinya dan menggenggam jiwa (manusia) yang belum mati di waktu tidurnya. Maka dia tahanlah jiwa orang yang telah ditetapkan kematiannya, dan dia lepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sesungguhnya dalam hal itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir.” (QS. Az Zumar: 42)
Seorang mukmin yang mengerti dan meyakini konsep ini tentu tidak akan berangkat tidur begitu saja tanpa mempersiapkan kemungkinan dirinya tidak akan bangun lagi untuk selamanya. Rasulullah telah memberikan teladan kepada kita untuk melazimi amalan-amalan sunah sebelum tidur, salah satunya bersuci atau berwudhu sebelum tidur. Hal ini bertujuan agar setiap muslim dalam kondisi suci pada setiap kedaannya, walaupun ia dalam keadaan tidur. Hingga bila memang ajalnya datang menjemput, maka diapun kembali kehadapan Rabb-Nya dalam keadaan suci.
Suatu ketika sahabat Al-Bara’ bin ‘Azib Radhiyallahu a’nhu berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepadaku:
“Apabila kamu mendatangi tempat tidurmu, maka berwudhulah seperti wudhumu ketika hendak shalat. Kemudian berbaringlah di atas bagian tubuh yang kanan. Lalu ucapkanlah:
اللَّهُمَّ أَسْلَمْتُ نَفْسِي إِلَيْكَ وَفَوَّضْتُ أَمْرِي إِلَيْكَ وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِي إِلَيْكَ رَهْبَةً وَرَغْبَةً إِلَيْكَ لاَ مَلْجَأَ وَ لاَ مَنْجَا مِنْكَ إِلاَّ إِلَيْكَ آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِي أَنْزَلْتَ وَبِنَبِيِّكَ الَّذِي أَرْسَلْتَ
”Ya Allah, aku menyerahkan diriku kepada-Mu, aku menyerahkan urusanku kepada-Mu, aku menyandarkan punggungku kepada-Mu, karena senang dan takut. Tidak ada tempat perlindungan dan penyelamatan dari-Mu kecuali kepada-Mu. Aku beriman kepada kitab yang telah Engkau turunkan, dan Nabi yang telah Engkau utus.” Apabila kamu meninggal dunia, maka kamu meninggal dalam keadaan fitrah. ‘Dan jadikanlah ia ucapan terakhirmu.” (HR. Bukhari)
Maksud fitrah dalam hadits ini adalah berada diatas dinul Islam, yaitu bertauhid kepada Allah Ta’ala. Orang yang meninggal dunia dalam keadaan bertauhid maka akan dimasukkan ke dalam surga.
Dengan menjalankan sunah ini, juga akan menyebabkan seseorang bermimpi baik dalam tidurnya dan terjauhkan diri dari permainan setan yang selalu mengincarnya.
Sedang manfaat lainnya, Malaikat -makhluq Allah yang mulia, yang memiliki penampilan istimewa, dimana tahlil dan tasbih makan dan minumnya, yang selalu taat terhadap perintah Rabbnya- akan selalu menyertai para hambanya yang selalu bersuci dan memohonkan ampunan kepada Allah atas dosa-dosanya.
Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhu ia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sucikanlah badan kalian niscaya Allah mensucikan kalian.Tidaklah seorang hamba bermalam dalam keadaan suci kecuali pada baju dalamnya terdapat malaikat yang bermalam bersamanya. Dia tidak berbalik di waktu malam kecuali malaikat itu berdoa,’Ya Allah, ampunilah hamba-Mu karena ia bermalam dalam keadaan suci”. (Diriwayatkan oleh At Thabrani dengan sanad jayyid)
[bs-quote quote=”Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Sucikanlah badan kalian niscaya Allah mensucikan kalian.Tidaklah seorang hamba bermalam dalam keadaan suci kecuali pada baju dalamnya terdapat malaikat yang bermalam bersamanya. Dia tidak berbalik di waktu malam kecuali malaikat itu berdoa,’Ya Allah, ampunilah hamba-Mu karena ia bermalam dalam keadaan suci”. ” style=”default” align=”center” color=”#2075bf”][/bs-quote]
Ketika Harus Tidur Dalam Keadaan Junub
Memang ketika seorang dalam keadaan junub, lebih utama jika ia bersegera untuk mandi. Namun Rasulullah memberikan rukhsah kepada orang yang sedang junub untuk menunda mandi dan menggantinya dengan berwudhu sebelum tidur.
Dari Aisyah Radhiyallahu ‘anha, ia berkata bahwa apabila Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam hendak tidur, padahal beliau sedang junub, maka beliau berwudhu terlebih dahulu seperti wudhu untuk mengerjakan shalat, sesudah itu barulah beliau tidur. (HR. Bukhari dan Muslim)
Salah satu sebabnya adalah karena malaikat enggan mendekati seseorang yang tidur dalam keadaan junub, padahal ia belum berwudhu.
Dari Ammar bin Yasir, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya Malaikat tidak akan mendekati jenazah orang kafir, orang yang melumuri tubuhnya dengan za’faran (kunyit), dan seorang yang sedang junub; kecuali ketika hendak makan, minum dan tidur ia berwudlu terlebih dahulu.” (HR. Abu Dawud dan Ahmad).
Subhanallah, begitu banyak manfaat yang akan kita didapat jika mau melazimi bersuci sebelum merebahkan diri. Maka, jika kita ingin selalu dekat dengan malaikat, jangan berwudhu hanya ketika hendak shalat. Wallahu musta’an.