Doa Terbaik Dikala Mengunjungi Yang Sakit
Tak selamanya manusia bisa hidup dalam kesenangan dan ketenangan di dunia ini, kadang bencana dan musibah datang, kadang kegembiraan dan ketenangan sesaat menggatikannya. Bila ada manusia yang selalu senang dan tenang tidak pernah sedih dan tertimpa musibah tentunya itu adalah Rasul kita Nabi Muhammad shallallahu’alaihi wasallam, sang kekasih Allah.
Namun beliau shallallahu’alaihi wasallam pun mengalami musibah seperti diusir dari tanah kelahirannya, terluka dan berdarah dalam berjihad fisabilillah, pernah disihir, diracuni dan sakit panas. Bahkan sakit yang beliau shallallahu’alaihi wasallam rasakan adalah dua kali lipat dari apa yang kita rasakan.
Bersabar Dan Mendoakan Yang Sakit
Pernah suatu ketika beliau berkunjung ke rumah salah satu shahabiyah (Ummu Saib atau Ummu Musayyab), kemudian beliau mendapatinya menggigil karena sakit yang dideritanya, maka beliau bertanya :
مَا لَكِ يَا أُمَّ السَّائِبِ أَوْ يَا أُمَّ الْمُسَيَّبِ تُزَفْزِفِينَ قَالَتْ الْحُمَّى لَا بَارَكَ اللَّهُ فِيهَا فَقَالَ لَا تَسُبِّي الْحُمَّى فَإِنَّهَا تُذْهِبُ خَطَايَا بَنِي آدَمَ كَمَا يُذْهِبُ الْكِيرُ خَبَثَ الْحَدِيدِ
“wahai Ummu Saib/ummu musayyab sakit apa kamu sampai menggigil begitu?” ia menjawab; “sakit Demam! Yang Allah Ta’ala tidak memberi berkah dengannya.” Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Janganlah kamu mencela dan menyalahkan penyakit, karena penyakit itu dapat menghilangkan kesalahan (dosa-dosa) anak Adam, seperti halnya Kir (alat peniup atau penyala api) membersihkan karat-karat besi.” (HR. Muslim)
Kita diajari oleh Nabi untuk tidak mencela penyakit dan bersabar atas apa yang menimpa, bahkan bila kita yang berkunjung menengok orang yang sedang sakit dianjurkan untuk mendoakannya. Dari ‘Aisyah radhiallahu’anha, bahwa Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam jika menjenguk orang sakit atau ada orang sakit yang datang kepada beliau maka beliau mendoakannya dengan doa :
أَذْهِبْ الْبَاسَ رَبَّ النَّاسِ اشْفِ وَأَنْتَ الشَّافِي لَا شِفَاءَ إِلَّا شِفَاؤُكَ شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقَمًا
“ADZHIBIL BA`SA RABBAN NAASI ISYFI WA ANTA SYAAFII LAA SYIFAA`A ILLA SYIFAA`UKA SYIFAA`AN LAA YUGHAADIRU SAQAMAN (Hilangkanlah penyakit wahai Rab sekalian manusia, sembuhkanlah wahai dzat Yang Maha Menyembuhkan, tidak ada yang dapat menyembuhkan melainkan kesembuhan dari-Mu, yaitu kesembuhan yang tidak membawa rasa sakit).” (HR. Bukhari)
Allah, Asy Syafii
Allah memiliki nama Asy Syaafi, Maha Penyembuh. Tidaklah terangkat penyakit dan tidak ada kesembuhan melainkan dariNya. Dokter dan obat bukanlah yang menyembuhkan, ia hanyalah perantara dan wasilah serta ikhtiar dan usaha seseorang dalam mendapatkan kesembuhan dari Allah Ta’ala.
Terkadang ada dua orang yang mengalami sakit yang sama, dan diberikan obat yang sama, namun berbeda hasilnya yang satu meninggal dan yang satu sembuh. Allah lah yang menyembuhkan, seberapa tepat obat dan terapi yang diberikan beserta pengawasan yang berkala, bila Allah belum mengijinkan untuk mendpatkan kesembuhan, maka ia tidak akan mendapatkannya, dan betapa pula parahnya penyakit dan begitu sederhananya pengobatan yang dilakukan bila Allah menghendaki maka ia akan mendapatkan kesembuhan. kita diperintahkan oleh Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam untuk mencari sebab kesembuhan dengan cara yang halal dan tidak dengan yang haram.
Rasul bersabda, “berobatlah kalian, dan jangan berobat dengan yang haram.” (HR. Thabrani, dishahihkan Al Albani)
Seharusnya orang yang sakit atau keluarganya bisa mengambil faidah dari musibah, bukan malah mendapatkan dosa karena berobat dengan yang haram, dan bahkan mengupayakan pengobatan dengan kesyirikan, naudzubillahi min dzalik. Bersabar dari penyakit yang diderita jauh lebih baik daripada sembuh (dengan ijin Allah) dengan cara yang haram dan syirik.
Mengkokohkan Aqidah Dan Menghidupkan Sunnah
Menengok orang yang sakit dan mendoakannya termasuk ibadah yang mengkokohkan aqidah seorang muslim, ia yakin bahwa Asy Syafii saja yang bisa menyembuhkan, seluruh pengharapan digantungkan kepadaNya. Sekaligus menghidupkan sunnah Nabi, dan melakukan petunjuk terbaik. Rasulullah ketika mendoakan orang yang sakit, memohon kepada Allah untuk kesembuhan total, tidak hanya kesembuhan pada penyakit yang baru dideritanya. Karena bisa jadi bila sembuh penyakit yang diderita tapi meninggalkan penyakit yang lain.
BACA JUGA : Mengakui Dosa Dan Memohon Ampunan
Dan petunjuk yang lain dalam hal ini adalah dari sahabat Ibnu Abbas radhialahu’anhuma
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ عَادَ مَرِيضًا لَمْ يَحْضُرْ أَجَلُهُ فَقَالَ عِنْدَهُ سَبْعَ مِرَارٍ أَسْأَلُ اللَّهَ الْعَظِيمَ رَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ أَنْ يَشْفِيَكَ إِلَّا عَافَاهُ اللَّهُ مِنْ ذَلِكَ الْمَرَضِ
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang mengunjungi orang sakit yang belum datang ajalnya kemudian ia mengucapkan (doa) di sebelahnya sebanyak tujuh kali: AS ALULLAAHAL ‘AZHIIM RABBAL ‘ARSYIL ‘AZHIIM AN YASYFIYAKA (aku mohon kepada Allah yang Maha Agung, Rab Arsy yang Agung semoga Dia menyembuhkanmu), maka Allah akan menyembuhkannya dari penyakit tersebut.” (HR. Abu Daud)
Pingback: Doa “Mendatangi Keluarga” - arrisalah