Rumah di Surga Bagi Wanita Mulia
رَبِّ ٱبۡنِ لِي عِندَكَ بَيۡتٗا فِي ٱلۡجَنَّةِ وَنَجِّنِي مِن فِرۡعَوۡنَ وَعَمَلِهِۦ وَنَجِّنِي مِنَ ٱلۡقَوۡمِ ٱلظَّٰلِمِينَ
Rabbibni lii ‘indaka baitan fil jannah wa najjinii min fir’auna wa ‘amalihi wa najjinii minal qaumiz zhaalimiin, “Ya Rabbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga, dan selamatkanlah aku dari Fir´aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zhalim.” (QS. At Tahrim: 11)
Allah Subhanahu wata’ala menghibur RasulNya shallallahu’alaihi wasallam dengan mengkisahkan para Nabi sebelumnya. Ketika tekanan, hinaan bahkan ancaman semakin menguat maka kisah-kisah orang shaleh terdahulu bisa mengobati dan menguatkan iman.
Begitu pula bagi muslimah dan mukminah, ciptaan Allah yang lembut dan memiliki kelemahan ini bisa tetap tegar, kuat diatas keimanan dan kokoh menghadapi cobaan dengan mendengarkan kisah mukminah asiyah bintu muzahim Radhiallahu’anha.
Allah berfirman, “Dan Allah membuat isteri Fir`aun sebagai perumpamaan bagi orang-orang yang beriman..” sebuah contoh yang patut dan layak untuk dicontoh bagi setiap muslimah, kenapa?, karena Allah telah menjadikannya sebagai permisalan bagi orang orang yang beriman, dan Asiyah istri Fir’aun adalah wanita yang sempurna, sebagaimana pujian Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam :
كَمُلَ مِنَ الرِّجَالِ كَثِيرٌ، وَلَمْ يَكْمُلْ مِنَ النِّسَاءِ إِلاَّ َمَرْيَمُ بِنْتُ عِمْرَانَ، وآسِيَةُ امْرَأَة فِرْعَوْنَ
“Yang sempurna dari kalangan laki-laki itu banyak dan tidaklah sempurna dari kalangan wanita kecuali Maryam bintu ‘Imran dan Asiyah istri Fir’aun.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Al Jaar Qobla Ad Daar
Memilih tetangga sebelum memilih rumah tempat tinggal, Rabbibni lii ‘indaka baitan fil jannah itulah pilihan Asiyah radhiallahu’anha, bertetangga dengan Allah di surga kemudian meminta dibangunkan rumah di dalamnya, tidak memilih rumah dunia dengan segala kemewahannya yang ketika itu sudah ada dihadapannya, mutiara yang menghiasi dirinya pun ditinggalkan karena bertetangga dengan lelaki durjana.
مَنْ أَحَبَّ لِقَاءَ اللَّهِ أَحَبَّ اللَّهُ لِقَاءَهُ وَمَنْ كَرِهَ لِقَاءَ اللَّهِ كَرِهَ اللَّهُ لِقَاءَهُ
“Siapa suka berjumpa dengan Allah, maka Allah suka berjumpa dengan-Nya. dan siapa yang benci dengan Allah maka Allah benci berjumpa dengannya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Allah Ta’ala berfirman :
“Barang siapa mengharap perjumpaan dengan Rabbnya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadah kepada Rabbnya.” (QS. Al-Kahfi: 110)
Tidak taat kepada makhluk untuk bermaksiat kepada Al Khaliq, beramal shaleh dan mempertahankan keimanan serta tidak melakukan kesyirikan itulah yang diperbuatnya. Kuatkan dengan doa sebagaimana akhir dari kehidupan mulia Asiyah ditutup dengan doa ini, yang sebelumnya disiksa dengan siksaan yang pedih yang wallahua’lam tidak tahan wanita hari ini menanggungnya, Imam Qurthubi dalam tafsirnya menyebutkan, dibuatkan tiang/pasak dan diikat/dipaku kedua kaki dan tangannya kemudian dijemur diterik panas sahara dan diletakkan dipunggungnya batu yang besar(diringkas dari tafsir Imam Qurthubi, 18/203) . Sungguh, keimanan dan kesabaran yang berbuah kemulian di jannah.
Wanajjini min fir’anu wa’amalihi
dan selamatkanlah aku dari Fir´aun dan perbuatannya. Berdoa kepada Allah supaya dibebaskan dan diselamatkan dari kedurjanaan fir’aun dan segala perbuatan buruknya serta memohon kepada Allah agar tidak terpengaruh dengan kekafirannya dan ditetapkan dalam keimanan.
Inilah bukti bahwa seorang mukminah bisa tidak terkena madharat dari orang kafir yang terdekat dengannya, yang bisa jadi itu adalah bapaknya atau bahkan suaminya. Selama bersabar, tidak mentaati dalam kemaksiatan dan tindak kesyirikan maka insyaAllah Allah akan menyelamatkannya.
Kuatkan dengan doa, alhamdulillah suami masih muslim, dan tentu bila seorang muslimah memiliki suami yang kafir maka tidak halal baginya untuk tetap bersamanya dalam syari’at Muhammad shallallahu’alaihi wasallam. ya Allah..berilah hidayah kepadaku dan suamiku untuk mengabdi kepdaMu, jauhkanlah diriku dari keburukan diri dan keburukan suamiku.
BACA JUGA : Doa Menjauh Dari Kemungkaran
Wa najjini min qaumi zha zhalimin
Dan selamatkanlah aku dari kaum yang zhalim. Terbukti, Allah memberikan kesuksesan dan kemenangan yang nyata bagi mukminah yang sabar dan berharap surga.
Diselamatkan dengan tidak menjadi budak dunia dan budaknya manusia akan tetapi ditetapkan menjadi Hamba Allah, diangkat menuju langit (lepas ruh dari jasadnya) untuk menjadi penduduk surga dekat dengan Allah subhanahuwata’ala, terbebas dari sempitnya dunia menuju luasnya surga, terhindar dari tetangga yang buruk dan zhalim menuju kampung halaman di surga bertetangga dengan Allah Azza wa Jalla.
Ya ukhtaah..inilah kisah mukminah shalihah untukmu. Penghibur rasa sedih, pedih dan luka. Tetaplah dalam kesabaran dan perkuat kesabaran dengan doa, Rabbibni lii ‘indaka baitan fil jannah wa najjinii minal qaumiz zhaalimiin wa ‘amalihim, “Ya Rabbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zhalim serta amal mereka.” Amin Ya Rabb..