Berhenti Bekerja
Assalamualaikum, saya seorang istri dan bekerja sebagai PNS, tapi akhir-akhir ini saya merasa tidak nyaman dalam bekerja karena lingkungannya tidak islami dan terjadi ikhtilath laki dan perempuan. Saya ingin berhenti dari pekerjaan saya. Suami saya mendukung karena penghasilan suami sudah mencukupi tapi orang tua masih keberatan. Mohon nasihatnya. (Mar’ah)
Waalaikumussalam, Alhamdulillah wa shalatu wa salamu ala Rasulillah
Ibu Mar’ah yang dirahmati Allah, ibu perlu bersyukur karena banyak ibu-ibu lain yang ingin berada di rumah namun terbentur pendapatan suami yang tak mencukupi. Alhamdulillah ibu dikarunia rezeki yang cukup dan memiliki kesadaran dari dalam diri untuk menjadi ibu rumah tangga seutuhnya. Perlu diketahui bahwa Allah telah memilihkan bagi wanita tempat yang mulia yaitu di rumahnya. Allah berfirman, “Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan (bertingkah laku) seperti orang-orang jahiliah dahulu,dan laksanakanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak Menghilangkan dosa dari kamu, wahai ahlulbait dan Membersihkan kamu sebersih-bersihnya.” (Qs. Al Ahzab: 33)
Ayat ini diturunkan kepada ummahatul mu’minin (istri-istri Nabi) sehingga berlaku pula secara umum kepada wanita muslimah. Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya mengatakan,
“Menetaplah kalian wahai para wanita di rumah-rumah kalian. Jangan keluar kecuali untuk sebuah keperluan. Di antara keperluan yang syar’i adalah shalat di masjid dengan syarat.”
Ibu Mar’ah, rumah adalah tempat mulia seorang wanita maka jadikanlah rumah tempat mendidik orang-orang mulia. Tempat suami menenangkan pikiran dan berhibur setelah seharian penat dengan pekerjaan.
Pilihan ibu untuk berhenti bekerja insyaallah merupakan pilihan terbaik. Memang ibu di rumah belakangan ini seringkali dianggap menganggur (dan ini dihindari para perempuan). Padahal bila seseorang tahu manfaat dan kesibukan menjadi ibu rumah tangga tentu pandangan tersebut tidak ada.
Tanggung jawab pendidikan dan pendampingan anak dan serta segala macam urusan rumah tangga sudah cukup menghabiskan waktu hariannya.
BACA JUGA : Nafkah Anak Tiri
Adapun tentang keberatan orangtua memang dapat dimaklumi sebab mereka mengkhawatirkan masa depan anaknya dan kemungkinan yang terjadi di kemudian hari. Ibu bisa memberi pemahaman kepada mereka bahwa Allahlah yang mengatur rezeki dan bahwa tempat wanita memang di rumahnya.
Tak perlu khawatir atas rezeki yang telah Allah janjikan dan para ulama telah menasihatkan,
“Siapapun yang meninggalkan sesuatu karena Allah, Dia akan memberikan ganti yang lebih baik darinya.” Saya mendoakan semoga Allah menguatkan iman ibu sekeluarga dan Allah melapangkan rezeki ibu sekeluarga lewat jalur yang halal dan berkah. Wallahu a’lam.
Pingback: Cinta Yang Tak Kunjung Hadir - arrisalah
Pingback: Nafkah Anak dari Mantan Suami - arrisalah