Universitas Islam Dibuka di Chechnya untuk Pertama Kalinya
Presiden Republik Bagian Chechnya, Ramazan Kadyrov, membuka dan meresmikan universitas Islam pertama yang didirikan di wilayah otorita yang dipimpinnya itu. Dapat berdirinya sebuah universitas Islam di wilayah Rusia bagian Kaukasus Selatan merupakan salah satu impian Muslim wilayah tersebut sejak lama.
Conta Haji Islamic University, demikian nama perguruan tinggi itu, didirikan di atas lahan yang terbilang sangat luas, tepat di samping masjid raya di Grozni, ibu kota republik Chechnya.
Acara peresmian dan pembukaan universitas itu turut dihadiri oleh para pembesar Chechnya, ulama, cendikiawan, pejuang, serta pejabat pusat Federasi Rusia dari Moskwa.
Sebagaimana lazimnya seremoni acara Islami, pembukaan tersebut dimulai dengan pembacaan ayat-ayat Al-Qur’an, pembacaan do’a-do’a bersama, yang dilanjutkan oleh pertunjukan budaya Chechnya, sambutan Perdana Menteri Federasi Rusia Vladimir Putin yang disampaikan melalui layar televisi, sambutan Mufti Agung Rusia Syaikh Rawi Ainuddin, untuk kemudian dilanjutkan dengan peresmian oleh Presiden Kadyrov.
Pada universitas baru ini, para mahasiswa akan belajar ilmu-ilmu keislaman dan umum sekaligus. Beberapa materi pelajaran dan kuliah akan disampaikan dan diajarkan dalam tiga bahasa, yaitu Rusia, Chechnya, dan Inggris.
Untuk mahasiswa baru yang masih duduk di tingkat satu dan dua, dianjurkan bagi mereka untuk mengikuti kelas bahasa Arab secara intensif. Hal ini karena banyak materi-materi kuliah dan literatur kunci yang menggunakan bahasa Arab, selain bahasa Arab adalah bahasa ibu umat Muslim.
Khusus untuk bidang keagamaan, para pengajar di Universitas Conta Haji banyak yang didatangkan dari Universitas Al-Azhar Mesir, Universitas Abun Nur Suriah, dan Universitas Asia as-Shughra Turki.
Inan Chejoyev, salah satu mahasiswa angkatan perdana di universitas tersebut, menyatakan kegembiraannya atas dibukanya universitas Islam di wilayah Chechnya.
“Saya dan masyarakat Chechnya serta Kaukasia Selatan merasa sangat bahagia dengan dibukanya Universitas Islam Chechnya ini. Saya kini memiliki kesempatan belajar ilmu-ilmu keislaman secara lebih luas,” tutur Chejoyev.
Dawud Yunesov, seorang mahasiswa baru lainnya, mengungkapkan keoptimisannya atas dibukanya universitas Islam ini sebagai titik terang bagi jalan dakwah Islam di Rusia, di Chechnya khususnya.
Chechnya di masa Ramazan Kadyrov tercatat banyak mengalami kemajuan dan keterbukaan. Kadyrov adalah putera mendiang Presiden Chehchnya sebelumnya, Ahmad Kadyrov, yang juga salah seorang tentara perjuangan Chechnya.
Chechnya adalah salah satu wilayah bagian Rusia yang terletak di bagian Kaukasus Selatan. Di wilayah tersebut, penduduknya mayoritas beragama Islam.
sumber: http://eramuslim.com