Ibunda Rasulullah Didatangi Maryam Saat Mengandung?
Pertanyaan:
Apakah benar ketika ibunda Nabi Muhammad mengandung di datangi Maryam (ruhnya) dan Rasulullah ketika terlahir dalam keadaan sujud?
Jawaban:
Alhamdulillah wassholatu wassalamu’ala Rasulillah wa’ala aalihi wa shahbihi waman tabi’a hudah, wa ba’du
Disebutkan dalam beberapa kita ulama seperti dalail an nubuwah oleh Abu Nu’aim, khosois al kubra oleh as suyuthi, almawahib alladuniyah oleh al qostholani, dan al bidayah wan nihayah oleh Ibnu katsir, sebuah hadits mauquf (hadits yang disandarkan kepada salah satu sahabat, baik bersambung sanadnya kepada nabi atupun tidak bersambung sanadnya kepada Nabi), yang mengkisahkan bertemunya Ibunda Nabi dengan Asiyah istri Fir’aun dan Maryam bintu Imran dan perihal Nabi terlahir dalam keadaan sujud.
Sanad dari Abu Nu’aim :
حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ أَحْمَدَ ثنا عَمْرُو بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ الصَّبَّاحِ قَالَ: ثنا يَحْيَى بْنُ عَبْدِ اللَّهِ ثنا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي مَرْيَم عَنْ سَعِيدِ بْنِ عَمْرٍو الْأَنْصَارِيِّ ، عَنْ أَبِيهِ قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ
Berkata Abu Nu’aim, “telah berkata kepada kami Sulaiman ibnu Ahmad,” telah berkata kepada kami Amru bin muhammad ibnul shobbah, berkata kepada kami Yahya bin Abdillah, berkata kepada kami Abu bakar bin Abi Maryam dari Sa’iid bin Amru al Anshary dari bapaknya, berkata ibnu Abbas radhiallahu’anhuma, “termasuk tanda tanda yang menunjukkan Nabi sedang dikandung oleh ibunya adalah seluruh hewan ternak yang dimiliki qurays mempercakapkan pada malam tersebut..(hadisnya panjang), sampai aminah berkata tentang dirinya : kemudian aku melihat beberapa wanita yang tingginya seperti pohon kurma, sepertinya putri putri Abdu manaf, mereka memandangiku, ta’jublah aku dan aku berkata, waa ghiitsaah..dari mana kalian tahu keberadaanku, maka mereka berkata, “kami asiyah istri fir’aun dan maryam bintu imran, mereka ini adalah bidadari surga…(haditsnya panjang), “ketika keluar dari perutku, maka aku melihatnya dalam keadaan sujud dan mengangkat jarinya seperti berdoa..”
Hadits mauquf ini mendapat kritikan dari ulama hadits, perawi dalam sanad hadits ini lemah, misalnya Amru bn Muhammad ibnul shobbah tidak diketahui terjemahnya, Yahya bin Abdillah haditsnya lemah dilemahkan oleh Abu Zur’ah dan Abu Hatim, begitu pula Abu bakar bin Abi maryam lemah haditsnya. Orang tua Sa’iid bin Amru al anshari juga tidak diketahui terjemahnya. Ibnu katsir berkata : hadits ghoribun jiddan (sangat asing).
Sehingga meski disebutkan oleh para ulama dalam kitab kitab mereka tidak serta merta menjadi khabar yang shahih, akan tetapi perlu dilihat komentar mereka tentang apa yang mereka nukilkan dalam kitab mereka, sehingga bila ada yang ingin menyampaikan khabar ini hendaknya dilengkapi dengan derajat haditsnya, yaitu lemah (tidak valid penyandarannya dari Ibnu Abbas). Wallahua’alam bis shawab.
Diampu oleh: Taufik Al-Hakim, Lc
Pertanyaan Lainnya: