Pemerintah Sumber Fitnah?
Barangsiapa diberikan amanat kekuasaan, tetapi dia tidak berlaku amanah kepada yang dipimpinnya maka dia diharamkan memasuki surga. Kurang lebih demikian ancaman Nabi Shalallahu ‘alaihi wasaalam kepada pemimpin yang tidak amanah kepada rakyatnya.
Amanat kepemimpinan sangat riskan disalahgunakan, karena ia berkuasa dan memiliki peralatan lengkap untuk melakukannya. Dan pada prakteknya banyak kepentingan berseberangan dengan kebutuhan rakyat. Sebagai contoh, pemimpin suatu negara bisa saja seenaknya menaikkan harga kebutuhan pokok setinggi mungkin, atau melegalkan barang-barang haram dengan dalih keuntungan bagi negara atau membuat berita bohong agar rakyat terlena dan tertipu dengan predikat kepemimpinan yang dia jalankan.
Hal demikian sangat mungkin dan banyak dilakukan oleh kepemerintahan dimanapun mereka berada, tak terkecuali di negeri kita tercinta ini. Hari ini berbagai komoditi dan kebutuhan pokok harganya semakin menjulang tinggi, belum lagi harga-harga kebutuhan sekunder lainnya. Disamping itu para konglomerat dibiarkan menjarah kekayaan sebanyak yang mereka mau, asal tuan puas, kami antusias. Seperti pepatah mengatakan, yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin.
BACA JUGA: Gempuran Fitnah Robohkan Istiqomah
Belum lagi bagaimana peran pemerintahan dalam memegang kendali media sebagai sumber berita. Media yang dia suka diajak berpesta, sedangkan yang bertentangan di blokir tanpa penjelasan. Sebagaimana Rocky Gerung, salah seorang akademisi UI (Universitas Indonesia) dalam sebuah forum diskusi di salah satu acara TV swasta berkata, “pembuat hoax terbaik adalah penguasa. Karena mereka memiliki seluruh peralatan untuk berbohong. Intelijen dia punya, data statistik dia punya, media dia punya. Orang marah. Tapi itu faktanya. Bahwa, hanya pemerintah yang mampu berbohong secara sempurna. Saya tidak ingin dia berbohong tapi potentially dia bisa lakukan itu,”.
Memang benar adanya apa yang Ia sampaikan, untuk melakukan kebohongan seribu kalipun mereka mampu dan berpotensi melakukan itu. Yang perlu kita cermati berikutnya adalah mengapa hal demikian dilakukan pemerintah? Sebenarnya ada apa dibalik penggembosan dan pemblokiran berbagai media islam? Bisa jadi mereka sedang menutupi sebuah krisis atau ada kepanikan hebat yang menghantui mereka. Marilah kita mendoakan yang terbaik bagi negeri kita yang tercinta.
Itulah mengapa Nabi mewanti-wanti jangan mengharapkan sebuah kepemimpinan dan jangan meminta untuk dijadikan pemimpin, selain karena potensi curang dan zhalim sangat besar, hidup pun tidak akan tenteram ketika tiap hari kita dihadapkan dengan berbagai persoalan. Lebih dari itu, pemimpin culas dan curang yang tidak amanat menjalankan kepemerintahan, Ia tidak akan mencium wanginya surga, apalagi memasukinya. Wallahu a’lam.
Pingback: Menyikapi Berita Dusta (HOAX) - arrisalah