Menjadi Pribadi Pemberani
Jalan menuju surga adalah jalan yang tak dikenal kecuali oleh orang-orang tertentu dari kalangan shahabat dan pengikut Rasulullah. Ketika turun risalah Muhammad, Allah menutup pintu surga dan tidak akan membukanya kecuali melalui jalannya. Siapa yang merasa bisa masuk surga dengan jalan lain selain jalan Allah yang telah mengutus Muhammad maka ia mendapat laknat Allah, laknat para malaikat, dan manusia seluruhnya. Allah tidak akan menerima atau menolak ucapannya, tidak akan memandang dan membersihkannya serta baginya siksa yang pedih.
BACA JUGA: MELATIH DIRI
Setiap jengkal tanah yang tidak tersinari risalah, kata ibnu taimiyah, adalah tempat yang terkutuk. Dan setiap hati yang tidak mengambil petunjuk agama ini adalah hati yang dibenci Allah.
Allah telah memancarkan cahaya fajar kendati banyak orang sewenang-wenang. Dengarlah kisah orang yang menepati janjinya pada perang Badar yang ditampilkan oleh sosok yang sangat memahami “iyaka na’budu.” Jannah merupakan kabar gembira bagi orang yang mulia.
Bacalah sirah Rasulullah, “Muhammad adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersamanya keras terhadap orang kafir dan berkasih sayang terhadap sesama muslim.”
Para pendahulu kita adalah generasi yang sangat mencintai surga dan berusaha memasukinya. Selanjutanya, datanglah generasi setelah mereka yang mengingkari surga dan tidak menyukai jalan ke sana. Mereka tidak menjual harta dan dirinya untuk Allah. Mereka tidak menginginkan barang dagangan yang mahal.
Allah berfirman, “Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar.” (at-taubah: 111)
“Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah; maka di antara mereka ada yang gugur. Dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka tidak merubah (janjinya).” (al-ahzab: 23)
Oleh karenanya, ajaran kebenaran itu hanya akan tegak karena adanya pribadi-pribadi yang jujur. Kejujuran yang mengalir bersama aliran darah. Rasulullah dan para sahabat adalah panutan dalam keberanian dan kejujuran. Seorang pemberani dalam makna yang sebenarnya.
Wahai kaum muslimin, kembalilah kepada agamamu niscaya kamu dapati segala kebaikan, kemenangan dan kejayaan. Kendalikan hawa nafsumu agar engkau menjadi penghuni surga sebagaimana para pendahulu.